Minggu, 01 April 2012

Plaza Delta – Surabaya (5/03/12)

Acara ini merupakan salah satu program KESMA yaitu Kassande Nonton Bareng (Kassanobar) yang bertujuan untuk mempererat tali persaudaraan di antara keluarga santri depag. Kassanobar kali ini dihadiri oleh 94 orang, diantaranya 75 orang anggota CSS MoRA Unair, dan 19 orang non-CSS MoRA.
Film negeri 5 Menara ini cerita awalnya berlatar kota Padang, Sumatera Barat ini berkisah tentang kehidupan Alif (tokoh utama) dan teman baiknya, Randai. Singkat cerita, mereka berdua yang sama-sama lulus sekolah menengah pertama (SMP) kemudian ingin melanjutkan sekolah ke pulau jawa. Tapi tidak dengan Ibu dan Ayah Alif yang menghendaki Alif masuk di sebuah pondok pesantren di Ponorogo, Jawa Timur. Demi cita-citanya yang ingin masuk ITB dan menjadi seperti BJ Habibie, awalnya Alif menolak habis-habisan. Namun karena ia tak sampai hati mengecewakan ibunya, maka berangkatlah Alif ke Pondok Madani.


Berbekal kata-kata pertama yang diucapkan oleh Pak Iskandar-guru barunya-, ”man jadda wa jada”, tergugahlah Alif untuk menata niat mempelajari bukan hanya agama Islam, tetapi juga ilmu jurnalis, fotografi, dan bermain peran. Ia yakin bahwa yang akan berhasil bukanlah yang paling pandai, tetapi yang paling bersungguh-sungguh. Semangatnya semakin membara ketikadia sadar dia tidak sendirian berjuang.
Dipersatukan oleh hukuman jewer berantai,  Alif akhirnya berteman dekat dengan Raja dari Medan, Said dari Surabaya, Dulmajid dari Sumenep, Atang dari Bandung dan Baso dari Gowa.  Di bawah menara masjid yang menjulang, mereka berenam kerap menunggu maghrib sambil menatap awan lembayung yang berarak pulang ke ufuk. Kebiasaan itu membuat mereka diuluki sebagai ”shahibul menara” oleh teman-temannya. Kemana impian jiwa muda ini membawa mereka? Mereka tidak tahu. Yang mereka tahu adalah: Jangan pernah remehkan impian, walau setinggi apa pun. Tuhan sungguh Maha Mendengar.
Sang waktu kemudian memisahkan mereka perlahan-lahan,  seperti bola billiard yang memisahkan formasi rapat bola warna-warni yang berbentuk segitiga sama sisi. Tahukah? Mantra ”man jadda wa jada” akhirnya membawa Alif, Raja, dan Said ke Amerika, Eropa, dan Afrika, sedang Atang, Dulmajid dan Baso merengkuh sukses besarnya di Indonesia.
Diharapkan kassanobar dapat memberi bagi kita semua, utamanya anggota CSS MoRA Unair. Sekali lagi mari kita serukan kata “MAN JADDA WA JADDA”!!!!




1 komentar:

KaSSanDe Unair mengatakan...

subhanalloh.. filmnya sangat menginspirasi.. ga salah memang KESMA ngadain kassanobar seperti ini.. hehe