Dengan mengusung tema besar “Membuka Cakrawala Negeri Melalui Kreatifitas dan Intelektualitas Santri”, diharapkan melalui kegiatan ini para santri mampu menunjukkan bahwa santri adalah pembelajar yang kreatif, kompetitif, dan prestatif, demi membangun bersama negeri Indonesia yang lebih baik.
Ada lima jenis perlombaan, yaitu Banjari, Seni Kaligrafi, Mading 3D,
Qiro’atul Kutub, dan Santri Championship. Acara ini berlangsung dengan sangat
meriah, jumlah total peserta 557 orang santri, terdiri dari; Mading 3D on The
Spot 125 orang, Banjari 300 orang, Qiro’atul kutub 28 orang, Kaligrafi 32
orang, Santri Championship 72 orang.
Anggota CSS MoRA Unair pun tak ingin kalah untuk menunjukkan partisipasinya
dengan menampilkan hiburan Banjari dan paduan suara yang mendapatkan sambutan
meriah dari para peserta. Selanjutnya, acara dimulai dengan lantunan ayat suci
Al-Qur’an dan shalawat nabi. Hadir juga para undangan, baik dari Subdit
Pekapontren Kemenag pusat maupun kemenag daerah Jawa Timur. Setelah pembukaan,
kegiatan perlombaan dimulai, masing-masing peserta menuju tempat perlombaan.
Ada tiga jenis perlombaan yang dilaksanakan di auditorium, Banjari di panggung
utama, di tengah lantai satu ada mading 3D on The Spot, dan kaligrafi bertempat
di sekeliling sepanjang lorong di bawah tribun. Sedangkan untuk lomba Qiro’atul
Kutub dan babak penyisihan Santri Championship di laksanakan di Fakultas Sains
dan Teknologi.
Acara ini mendapatkan sambutan yang sangat baik dari pihak Kementrian
Agama. Hal ini dapat dilihat dari pernyataan bapak Khoironi, perwakilan Kanwil
Kemenag Jatim dan para Juri. Mereka memberikan support dan bersedia memberikan bantuan untuk acara FASt JATIM agar
dapat terlaksana lagi pada tahun berikutnya.
Selain itu, para peserta juga sangat antusias mengikuti acara ini. Hal ini
sangat terlihat dari persiapan mereka. Para peserta lomba Banjari menggunakan
berbagai macam kostum-kostum unik, dan indah, serta paduan suara dan rebana
yang juga merdu. Karya seni kaligrafi para peserta lomba kaligrafi pun tidak
kalah indah. Selain itu, para peserta lomba Mading 3D on The Spot juga sangat
antusias, banyak dari para peserta yang mengkombinasikan teknologi dengan seni
karya mading yang mereka buat. Banyak yang menggunakan listrik dan beberapa
teknologi untuk memutar kincir pada mading, menggunakan lampu-lampu kecil yang
berkelap-kelip, menggunakan perangkat auditori semacam tape kecil untuk memutar
lagu pengiring bagi pembaca mading, dan bahkan ada yang menggunakan LCD kecil
untuk memutar gambar dan video dalam mading. Bahan-bahan yang digunakan juga
bermacam-macam dan sangat kreatif, seperti; kardus, kertas semen, tanah liat,
sterofoam, kayu, kawat, bambu, bahkan kerang dan dengan berbagai desain yang
sangat menarik pula.
Lomba Qiro’atul Kutub juga tak kalah seru. Grand Final Santri Championship dilaksanakan
di panggung utama auditorium setelah semua perlombaan selesai juga mendapatkan
sambutan yang sangat meriah, tepuk tangan dan support dari para penonton yang
memenuhi auditorium pun sangat ramai.
Setelah semua lomba terlaksana, semua peserta berkumpul di auditorium untuk
menyaksikan video dokumentasi kegiatan selama acara berlangsung. Dan dari
seluruh acara ini yang tak kalah penting dan mendebarkan sekaligus yang
ditunggu-tunggu, yaitu pengumuman pemenang dari tiap-tiap perlombaan.
0 komentar:
Posting Komentar